Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan
Lingkungan mempunyai pengaruh dan kepentingan yang terbesar dibandingkan tiga faktor lainnya dalam berperanan sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Termasuk dalam kategori lingkungan di sini antara lain adalah lingkungan fisik, sosial budaya, pendidikan dan pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian Robert Tilden University Of Michigan dapat disimpulkan bahwa dengan peningkatan pendidikan akan meningkatkan umur harapan hidup secara bermakna. Umur harapan hidup merupakan salah satu indikator utama dalam menentukan derajat kesehatan suatu bangsa. De¬ngan demikian dapat dikatakan bahwa pelayanan kesehatan yang baik, belum tentu dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara maksimal, jika tidak disertai dengan peningkatan kondisi lingkungan serta perubahan perilaku ke arah yang menguntungkan kesehatan.
Menurut Blum ada empat peranan lingkungan dalam menyebabkan gangguan kesehatan, yaitu :1). Sebagai agent ( penyebab penyakit). Contoh peran lingkungan sebagai penyebab penyakit : adanya beberapa mikroba penyebab penyakit baik dari golongan bakteri, jamur, virus maupun protozoa, adanya zat-zat kimia di lingkungan, adanya radiasi, tekanan udara, aliran listrik dan sebagainya.2). Reservoir. Peran lingkungan sebagai reservoir dapat dijelaskan dengan adanya manusia, hewan dan benda sebagai tempat berkembang biaknya bibit penyakit. Contoh : air kotor, sampah dan sebagainya.3). Vektor. Peran lingkungan sebagai penular atau penyebar penyakit dikarenakan di lingkungan terdapat beberapa hewan yang berperan sebagai vektor penular atau pemindah bibit penyakit sehingga terjadi penularan. Contoh: lalat, kecoa, nyamuk dan sebagainya.4). Medium transmisi. Peran lingkungan sebagai medium transmisi dikarenakan lingkungan dapat berperan sebagai benda perantara agent. Contoh: udara, air, makanan dan sebaga
Menurut WHO ruang lingkup kesehatan lingkungan sebagai berikut: Penyediaan Air Minum, Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran, Pembuangan Sampah Padat, Pengendalian Vektor, Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia, Higiene makanan termasuk higiene susu, Pengendalian pencemaran udara, Pengendalian radiasi, Kesehatan kerja, Pengendalian kebisingan, Perumahan dan pemukiman, Aspek kesling dan transportasi udara, Perencanaan daerah dan perkotaan, Pencegahan kecelakaan, Rekreasi umum dan pariwisata, Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk, Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Menurut UU No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan (Pasal 22 ayat 3), ruang lingkup kesehatan lingkungan sebagai berikut : Penyehatan Air dan Udara, Pengamanan Limbah padat/sampah, Pengamanan Limbah cair, Pengamanan limbah gas, Pengamanan radiasi, Pengamanan kebisingan, Pengamanan vektor penyakit, Penyehatan dan pengamanan lainnya : Misal Pasca bencana.
Kesehatan Lingkungan
• Kesehatan ialah keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani(mental)dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit , cacat, dan kelemahan.
• Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata atau benda abstrak termasuk manusia lainnya.
Kesehatan lngkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum juga.
Masalah – masalah kesehatan lingkungan di Indonesia meliputi: Air bersih, Pembuangan kotoran/tinja, Kesehatan pemukiman, Pembuangan sampah, Serangga dan binatang pengganggu, serta Makanan dan minuman
Tujuan Kesehatan Lingkungan: Terciptanya keadaan yang sesuai dari semua faktor yang ada di lingkungan fisik manusia, sehingga perkembangan fisik manusia dapat diuntungkan,kesehatan dan kelangsungan hidup manusia dapat dipelihara dan ditingkatkan, Melakukan koreksi, yakni memperkecil / memodifikasi terjadinya bahaya dari lingkungan terhadap kesehatan dan kesejatraan hidup manusia, Melakukan pencegahan,dalam arti mengefisienkan pengaturan sumber-sumber lingkungan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejatraan hidup manusia serta untuk menghindarkannya dari bahaya.
Faktor Lingkungan: 1).Lingkungan Fisik : lingkungan sekeliling manusia yang terdiri dari benda-benda yang tidak hidup(non livingthings) dan kekuatan-kekuatan fisik lainnya. Contohnya: air, udara,tanah, iklim, cuaca,,dll.2).Lingkunan Biologik : keseluruan makhluk hidup yang ada disekeliling manusia termasuk manusia itu sendiri.Makhluk hidup itu berkisardari paling kecil yaitu Virus dan mikrroba lainnya,sampai ke insekta,binatang,tumbuhan dan manusia itu sendiri.3).Lingkungan Sosial : lingkunganyang mencangkup hubungan yang kompleks antara faktor-faktor dan kondisi-kondoisi budaya, sistem nilai, adat, kebiasaan, sikap, moral, agama, pendidikan,pekerjaan,standar hidup,kehidupan masyarakat,tersedianya pelayanan kesehatan.
Komponen dari Lingkungan,meliputi: lingkungan yang hidup(biotis), lingkungan tidak hidup(abiotis), lingkungan air(hydrosfir), lingkungan udara(atmosfir), lingkungan tanah(litosfir), lingkungan biologis(biosfir), dan lingkungan sosial(sosiosfir).
Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan: Perkembangan teknologi menggambarkan secara spesifik peran lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah. Bahwa sannya lingkungan berpengaruh pada terjadinya penyakit sudah sejak lama diperkirakan orang. Hippocrates(460-377 SM)adalah tokoh yang pertama kali berpendapat bahwa penyakit itu ada hubungannya dengan fenomena alam dengan lingkungannya. Dilihat dari segi ilmu kesehatan lingkungan, penyakit terjadi karena interaksi antara manusia dengan lingkungan hidup.
Pengaruh Lingkungan terhadap Kesehatan
Konsep Lingkungan
Definisi dan klasifikasi
Juli Soemirat Slamet (2000;35-36) menyimpulkan lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitarnya, baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak, termasuk manusia lainnya, serta suasana yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen-elemen di alam tersebut. Pada prinsipnya lingkungan ( air, udara, tanah, sosial ) tidak dapat dipisah-pisahkan, karena tidak mempunyai batas yang nyata dan merupakan satu kesatuan ekosistem. Tergantung kebutuhan, lingkungan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Lingkungan yang hidup (biotis) dan lingkungan tidak hidup (abiotis).
2. Lingkungan alamiah dan lingkungan buatan manusia.
3. Lingkungan prenatal dan lingkungan postnatal.
4. Lingkungan biofis dan lingkungan psikososial.
5. Lingkungan air (hidrosfir), lingkungan udara (atmosfir), lingkungan tanah (litosfir), lingkungan biologis (biosfir) dan lingkungan sosial (sosiosfir).
6. Kombinasi dari klasifikasi-klasifikasi tersebut.
Dr. M.N. Bustan (1997;73) menyimpulkan lingkungan adalah bagian dari kehidupan manusia yang sangat penting. Gangguan lingkungan akan mengganggu kesehatan manusia. Salah satu aspek kesehatan lingkungan adalah kadar zat – zat toksik atau polusi disekitar lingkungan hidup manusia. Diperlukan pengetahuan dan upaya untuk menjaga agar udara tidak tercemar dengan polusi zat – zat yang membawa gangguan atau penyakit pernafasan.
Dainur (1995; 7-8) menyimpulkan penyakit infeksi sangat ditentukan oleh status gizi dan kemungkinan tersedianya tempat berkembang biak kuman di lingkungan hidup masyarakat tersebut. Sebagai tolok ukur tingkat kesehatan lingkungan antara lain : fasilitas air bersih terlindung yang mudah diperoleh, tempat pembuangan kotoran, tempat pembuangan air limbah, tempat pembuangan sampah yang sehat, juga pemukiman yang sehat.
Pengaruh Lingkungan terhadap Kesehatan
Juli Soemirat Slamet (2000;18-19) menyimpulkan perkembangan epidemiologi menggambarkan secara spesifik peran lingkungan dalam terjadinya penyakit dan wabah. Dilihat dari segi ilmu kesehatan lingkungan, penyakit terjadi karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan tidak selalu menguntungkan, kadang-kadang manusia bahkan dirugikan, oleh karenanya manusia selalu berusaha untuk selalu memperbaiki keadaan sekitarnya sesuai dengan kemampuannya.
Prof. Dr. Noor Nasri Noor, M.P.H (1997;28-29) menyimpulkan unsur lingkungan memegang peranan penting dalam menentukan terjadinya proses interaksi antara penjamu dan unsur penyebab dalam proses terjadinya penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar